Rabu, 08 April 2020

Video

TARI

ATLETIK 
 

PRAMUKA
 

PENCAK SILAT

OSIS

Galeri










Nama Pelatih Ekstrakurikuler

Nama Pelatih OSIS : Bapak Ridwan S.pd

Alamat : Bendo Dusun Ulu
No hp : 081267985437
Status : Menikah
TTL : Bendo 12 Juni 1972

Nama Pelatih Menari : Ibu Ramadayani S.pd



Alamat : Petatal
No hp : 085327897654
Status : Belum Menikah
TTL : Petatal 27Januari 1994

Nama Pelatih Pencak Silat : Bapak Tekad S.pd



Alamat : Kampung Baru
No hp : 085378907654
Status : Menikah
TTL : Kampung Baru 20 Maret 1967

Nama Pelatih Atletik : Bapak Raffi Riansyah S.pd



Alamat : Teluk Bayur
No hp : 082367895432
Status : Belum Menikah
TTL : Medan 23 Mei 1992

Nama Pelatih Pramuka : Bapak Darmansyah S.pd



Alamat : Pulau Besar
No hp : 081289075765
Status : Menikah
TTL : Lima Puluh 10 Oktober 1989

Jadwal Atletik

JADWAL ATLETIK

Hari : Senin
Jam : 14.00 Wib Sampai 16.30 Wib
Tempat : di Lapangan Bola Kaki SMA YAPENAS

Hari : Rabu

Jam : 12.00 Wib Sampai 14.30 Wib
Tempat : di Lapangan Bola Kaki SMA YAPENAS


Hari : Sabtu
Jam : 14.00 Wib Sampai 16.30 Wib
Tempat : di Lapangan Bola Kaki SMA YAPENAS




Jadwal Pencak Silat

JADWAL PENCAK SILAT

Hari : Rabu
Jam : 14.00 Wib Sampai 16.30 Wib
Tempat : di Lapangan SMA YAPENAS

Hari : Selasa

Jam : 12.00 Wib Sampai 16.00 Wib
Tempat : di Lapangan SMA YAPENAS


Hari : Jumat
Jam : 14.00 Wib Sampai 16.30 Wib
Tempat : di Lapangan SMA YAPENAS

Jadwal Pramuka

JADWAL PRAMUKA

Hari : Rabu
Jam : 12.00 Wib Sampai 16.30 Wib

Tempat : di Lapangan SMA YAPENAS

Hari : Kamis
Jam : 12.00 Wib Sampai 15.30 Wib
Tempat : di Lapangan SMA YAPENAS

Hari : Jumat
Jam : 14.00 Wib Sampai 16.30 Wib
Tempat : di Lapangan SMA YAPENAS

Jadwal Menari

JADWAL MENARI

Hari : Senin
Jam : 12.00 Wib Sampai 16.30 Wib
Tempat : di Lapangan SMA YAPENAS

Hari : Selasa
Jam : 12.00 Wib Sampai 15.30 Wib
Tempat : di Lapangan SMA YAPENAS

Hari : Jumat
Jam : 14.00 Wib Sampai 16.30 Wib
Tempat : di Lapangan SMA YAPENAS

Jadwal Osis

JADWAL OSIS

Hari : Kamis
Jam : 12.00 Wib Sampai 16.30 Wib
Tempat : di Lapangan SMA YAPENAS

Hari : Selasa
Jam : 12.00 Wib Sampai 15.30 Wib
Tempat : di Lapangan SMA YAPENAS

Hari : Jumat
Jam : 14.00 Wib Sampai 16.30 Wib
Tempat : di Lapangan SMA YAPENAS

Pramuka

DESKRIPSI 
PRAMUKA



Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya. Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia.

Atletik

DESKRIPSI 
ATLETIK


Secara etimologis kata atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon yang artinya perlombaan atau kontes. Maka pengertian dari atletik adalah suatu perlombaan cabang olahraga tertentu seperti jalan, lari, lompat, dan lempar.

Pengertian Atletik Menurut Para Ahli

  1. Pengertian atletik menurut Eddy Purnomo adalah kegiatan/aktivitas jasmani yang terdiri dari berbagai gerakan dasar yang harmonis dan dinamis, yaitu jalan, lari, lompat, dan lempar.
  2. Pengertian atletik menurut Sukirno adalah induk dari seluruh cabang olahraga yang merupakan jenis olahraga yang paling tua.
  3. Pengertian atletik menurut Mochammad Djumidar A. Widya adalah salah satu unsur pendidikan jasmani dan kesehatan. Atletik adalah komponen pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani, dan adanya pembinaan hidup sehat serta pengembangan jasmani, mental, sosial, dan emosional yang selaras, serasi, dan seimbang.
  4. Pengertian atletik menurut Eri Periatama adalah jenis olahraga yang sebagian besar kegiatannya dilakukan di lintasan dan lapangan.
  5. Pengertian atletik menurut Muhajir adalah jenis olahraga yang tumbuh dan berkembang bersama dengan kegiatan alami manusia seperti misalnya berjalan, berlari, melompat, dan melempar.

    Cabang Olahraga Atletik

    Atletik ini terdiri dari beberapa cabang olahraga, yang diantaranya yaitu sebagai berikut :

    Olahraga Jalan Cepat

    Adalah gerakan berjalan dengan melangkah ke depan dengan terus menerus tanpa adanya hubungan yang terputus, dengan area tanah. Dalam melakukan gerakan jalan cepat ini, posisi pada salah satu kaki atlet harus selalu menyentuh tanah yang dimana posisi tumpuan kaki harus lurus.

    Cabang Olahraga Atletik Berlari

    Olahraga lari ini adalah gerakan maju ke depan dengan cepat yang dimana dalam saat tertentu posisi kaki berada di udara dan tak menyentuh tanah. Gerakan berlari ini memerlukan kekuatan otot, kecepatan, dan koordinasi anggota tubuh yang sangat baik supaya bisa mencapai finish. Cabang olahraga atletik berlari ini dibagi menjadi beberapa nomor lari, yang diantaranya yaitu :
    • Lari jarak pendek. Yaitu jarak tempuh nomor lari yang ukurannya 100, 200, dan 400 M. biasanya pada lari jarak pendek ini menggunakan start jongkok, itulah yang membedakan jenis lari ini dengan jarak jauh.
    • Lari jarak jauh. Jenis lari ini disebut juga dengan marathon. Yang dimana jarak tempunya sekitar 3, 5, 10, dan di atas 10 Km. dalam lari jarak jauh menggunakan start berdiri yang dimana tekniknya sama dengan jenis nomor lari lainnya.
    • Lari estafet. Adalah olahraga lari yang dilakukan dengan cara membawa tongkat dengan ukuran tertentu, yang dimana tongkat itu diserahkan pelari ke pelari berikutnya di daerah pergantian. Biasanya nomor lari estafet yang dilombakan adalah nomor 4 x 100 meter, dan nomor 4 x 400 meter.
    • Lari gawang. Adalah olahraga lagi dengan cepat dalam menempuh jarak tertentu dengan melewati beberapa rintangan, yang berupa gawang atau palang yang rendah.

    Cabang Olahraga Atletik Melempar

    Di dalam atletik ada beberapa jenis olahraga melempar yang dimana masing-masing menggunakan alat yang khusus, yang dilemparkan sejauh mungkin ke depan. Adapun beberapa jenis olahraga lempar yaitu :
  6. Lempar lembing. Adalah cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan cara melemparkan lembing sejauh munkin untuk mencapai jarak maksimum. Untuk ukuran panjang pria lempar lembing, yaitu berukuran panjang 2,6 m – 2,7 m dengan berat minimum 800 gram, sedangkan untuk wanita panjang lembing 2,2 m – 2,3 m dengan berat minimum 600 gram.
  7. Lempar cakram. Merupakan cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan cara melempar cakram sejauh mungkin. Dengan cakram yang berukuran diameter 220mm dengan berat 2 kg untuk pria, dan 1 kg untuk wanita.
  8. Tolak peluru. Adalah cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan gerakan mendorong pada bola besi, yang bentuknya bulat sejauh mungkin. Berat bola besi yang digunakan 5 kg – 7,257 kg untuk pria, dan 3 kg – 4 kg untuk wanita.
  9. Lontar martil. Adalah cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan cara mengayunkan, memutar, dan melemparkan martil sejauh mungkin. Berat martil yang digunakan 7,26 kg dengan panjang 121,3 cm untuk pria, dan 4 kg dengan panjang 119,4 cm untuk wanita.

Cabang Olahraga Atletik Melompat

Olahraga melompat juga dibagi ke dalam beberapa jenis, yang diantaranya yaitu :
  • Lompat jauh. Adalah gerakan melompat ke depan dan mengangkat kaki ke atas di bagian depan tubuh. gerakan ini dilakukan supaya bisa membawa titik berat badan selama mungkin di udara untuk mencapai jarak sejauh mungkin.
  • Lompat tinggi. Adalah cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan cara melompat setinggi mungkin, agar bisa melewati mistar dengan tingkat ketinggian tertentu. Olahraga ini memerlukan kekuatan pada otot perut dan otot kaki, supaya bisa mencapai gerakan lompatan yang tinggi.
  • Lompat galah. Adalah cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan cara melompat, dengan melewati mistar dalam ketinggian tertentu dan menggunakan sebuah galah yang panjang dan fleksibel.
Sejarah Singkat Atletik
Olahraga atletik berawal dari sebuah kegiatan Olimpiade di Yunani tahun 776 SM. Saat itu perlombaan lari adalah satu-satunya jenis olaharaga yang dilombakan.
Olahraga atletik memiliki organisasi formal di abad ke 19, yang dimana saat itu latihan dan olahraga reguler telah diajarkan di beberapa sekolah Eropa. Dalam perkembangannya di tahun 1896 olahraga atletik mulai dilombakan dalam event olimpiade, yang diikuti oleh beberapa negara.
Negara Indonesia mulai mengenal olahraga atletik di awal tahun 1930an, yaitu pada saat pemerintah Hindia Belanda mulai mengajarkan pelajaran atletik di sekolah. Organisasi atletik yang pertama di Indonesia bernama Nederlands Indische Athletiek Unie, yang tugasnya yaitu untuk mengadakan pertandingan olahraga atletik.
Kegiatan pendidikan olahraga atletik di Indonesia sempat vakum, karena dibekukan di zaman penjajahan Jepang. Tetapi di tahun 1946 dibenuklah organisasi Persatuan Olahraga Republik Indonesia, yang tujuannya adalah untuk menghidupkan kembali kegiatan olahraga atletik di Indonesia.
Sekian penjelasan lengkap tentang atletik yang meliputi pengertian, jenis cabang olahraga, dan sejarahnya. Semoga artikel ini berguna bagi anda semua, dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan anda di bidang olahraga.


Pencak Silat

DESKRIPSI
PENCAK SILAT 


Gurupendidikan.com – Pencak silat atau silat merupakan seni olahraga beladiri yang berasal Asia Tenggara ( Indonesia, Brunei Darusaalam, Singapura, Filipina, Thailand). “Silat” adalah istilah yang dikenal secara luas di kawasan Asia Tenggara untuk menyebut seni bela diri ini. Meskipun masing-masing Negara tersebut juga memiliki penyebutan sesuai bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak (Malaysia dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat (Filipina).

Di Indonesia, nama pencak silat digunakan sejak 1948 untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang ada di Indonesia. Awalnya pencak merupakan nama yang digunakan di Jawa, sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Kalimantan. Namun seiring berjalannya waktu, istilah pencak digunakan pada atraksi yang lebih mengedepankan unsur seni dan keindahan gerakan. Sedangkan istilah silat dgunakan untuk atraksi yang mengedepankan unsur pertarungan.

Pengertian Pencak Silat

Dalam kamus bahasa Indonesia, pencak silat merupakan permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang, dan membela diri. Pencak silat juga diartikan oleh menurut beberapa ahli sebagai berikut:
  • 1. Pencak silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan, sehingga merupakan penguasaan gerak efektif dan terkendali serta sering dipergunakan dalam latihan sabung atau pertandingan.
  • 2. Pencak silat adalah sebagai fitrah manusia untuk membela diri dan sebagai unsur yang menghubungkan gerakan, dan pikiran (olah gerak dan olah pikir).
Dari beberapa definisi tersebut, maka pencak silat dapat diartikan sebagai hasil budaya manusia Indonesia untuk membela, mempertahankan eksistensi dan integritas terhadap lingkungan hidup, alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.

Asal Usul Silat di Indonesia

Mengenai asal usul pencak silat di Indonesia, sampai saat ini belum ada yang dapat memastikan kapan dan bagaimana asal muasal pencak silat ini. Ada yang menyebut adanya bela diri ini karena kemampuan para nenek moyang untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam. Mereka menciptakan berbagai jurus dengan menirukan berbagai gerakan binatang seperti kera, harimau, ular, atau burung elang.


Selain itu, ada pula yang menyebut asal usul seni bela diri karena keterampilan berbagai suku di Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan berbagai senjata seperti parang, tombak, dan perisai. Misalnya suku Nias yang terampil menggunakan parang. Adat dan tradisi suku Nias dipercaya hingga abad ke 20 tidak tersentuh budaya luar sama sekali.
Meskipun asal muasal pencak silat belum diketahui secara pasti namun diyakini pencak silat mulai tersebar dan berkembang di Indonesia sejak abad ke 7 masehi. Pencak silat tersebut berkembang secara lisan, dari mulut ke mulut seperti dari guru ke murid. Ada yang menyebut bahwa perkembangan silat berasal dari cerita legenda seperti cerita kerajaan Sriwijaya dan Majapahit yang dikenal memiliki pendekar-pendekar yang menguasai beladiri dan ilmu kanuragan serta memiliki prajurit yang juga mahir dalam beladiri.
Menurut seorang peneliti silat Donald F. Draeger, bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik serta pahatan relief-relief di candi Prambanan dan Borobudur yang menunjukkan sikap kuda-kuda silat.
Sementara itu menurut Shamsuddin, perkembangan silat mendapat pengaruh dari beladiri China dan India. Hal ini karena sejak awal budaya Melayu telah mendapat pengruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang dari India, Cina, dll.

Menurut legenda Minangkabau, silat atau silek (dalam bahasa Minangkabau) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke 11. Silat atau silek kemudian dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh kawasan Asia Tenggara.
Adapula cerita silat dari tanah sunda tentang asal mula aliran silat Cimande yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang menirukan gerakan pertrukan antara harimau dan monyet.

Sejarah Pencak Silat

Menurut ahli sejarah, pencak silat pertama kali ditemukan di Riau pada zaman Kerajaan Sriwijaya di abad ke VII, kemudian menyebar ke Semenanjung Malaka dan Pulau Jawa. Lalu pada abad ke XVI Kerajaan Majapahit memanfaatkan pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayahnya. Perguruan PSN ISMD (Pencak Silat Nasional Ikatan Seni Membela Diri)
Putra Setia didirikan sejak tahun 80an oleh Al Habib Haji Muchtar Hasfulloh. Nama Putra Setia diusulkan oleh Bapak Daeng, selaku pengurus IPSI yang bermakna yaitu:
  • 1. Setia kepada Allah dengan ibadah
  • 2. Setia dan bakti kepada orang tua
  • 3. Setia kepada Negara dan masyarakat yang baik.
Kemudian masuk IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dan diresmikan tanggal 28 Oktober 1988. PSN ISMD Putra Setia memiliki beberapa cabang di Indonesia. Yaitu di Jakarta Barat, Bekasi, Jatinegara, Indramayu, dll. Dan berpusat di Padepokan IPSI TMII, Jalan Satria I No.64 RT 008 RW 002, Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur.
Untuk wilayah Jakarta Barat, terdapat di Jalan Pegadungan Koang, Kalideres. Lalu PSN ISMD Putra Setia masuk menjadi salah satu program ekstrakurikuler di SMKN 42 Jakarta Barat pada tahun 1994. Pembina ekstrakurikuler pencak silat di SMKN 42 adalah Pak Nurdin, yaitu guru olahraga di SMKN 42. Lalu anggota ekskul pencak silat dilatih oleh Rony, Kujang, Faisal, Ferdi, Oge, Puji, Dayat, dkk.

Teknik-Teknik dalam Pencak Silat

  • 1. Teknik Dasar

  1. Kuda-kuda
  2. Sikap Pasang
  3. Gerak Langkah
  4. Jurus
  • 2. Teknik Serang

  1. Pukulan
  2. Tendangan
  3. Tangkisan
  4. Bantingan

Tingkatan dalam Pencak Silat

  • 1. Pemula

Mempelajari semua tahap dasar.
  • 2. Menengah

Difokuskan pada semua gerakan dasar, pemahaman, variasi, dan bakat pesilat mulai terlihat.
  • 3. Pelatih

Hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap pemula dan menengah.
  • 4. Pendekar

Pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka akan mewarisi ilmu ilmu rahasia tingkat tinggi.

Jurus Pencak Silat

Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.

Ciri Ciri Pencak Silat

Ciri Secara Umum
  • 1. Mempergunakan seluruh bagian tubuh dan anggota badan sebagai alat penyerangan dan pembelaan diri
  • 2. Dapat dilakukan dengan atau tanpa alat (senjata)
  • 3. Pencak silat tidak memerlukan senjata tertentu, tetapi  benda apapun dapat dijadikan sebagai senjata.
Secara khusus pencak silat bercirikan:
  • 1. Sikap tenang, lemas dan waspada
  • 2. Tidak hanya mengandalkan kekuatan atau tenaga, tetapi menggunakan kelentukan, kelincahan, kecepatan dan ketepatan.
  • 3. Lebih memperhatikan posisi dan perubahan pemindahan berat badan.
  • 4. Manfaatkan serangan/tenaga lawan, sehingga
  • 5. Mengeluarkan tanaga seefisien mungkin

Peraturan Pencak Silat

Aturan bertanding
  1. Pesilat saling berhadapan dengan menggunakan unsur pembelaan dan serangan Penak Silat serta yang dimaksud dengan kaidah adalah bahwa dalam mencapai prestasi teknik, seorang pesilat harus mengembangkan pola bertanding yang dimulai dari sikap pasang, langkah serta mengukur jarak terhadap lawan dan koordinasi dalam melakukan serangan / pembelaan serta kembali ke sikap pasang.
  2. Pembelaan dan serangan yang dilakukan harus berpola dari sikap awal / pasang atau pola langkah, serta adanya joordinasi dalam melakukan serangan dan pembelaan. Setelah melakukan serangan / pembelaan harus kembali pada sikap awal / pasang dengan tetap menggunakan pola langkah. Wasit akan memberikan aba-aba “ LANGKAH “ jika seorang pesilat tidak melakukan teknik Pencak Silat yang semestinya.
  3. Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara kearah sasaran sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan. Pesilat yang melakukan rangkaian serang bela lebih dari 4 jenis akan diberhentikan oleh wasit.
  4. Serangan sejenis dengan menggunakan tangan yang dilakukan secara beruntun dinilai satu serangan. Serangan yang dinilai adalah serangan yang menggunakan pola langkah, tidak terhalang, mantap, bertenaga dan tersusun dalam koodinasi teknik serangan yang baik.
  5. Aba-aba Pertandingan
  • Aba-aba “BERSEDIA” digunakan dalam persiapan sebagai peringatan bagi pesilat dan seluruh aparat pertandingan bahwa pertandingan akan segera dimulai.
  • Aba-aba “MULAI” diguinakan tiap pertandingan dimulai dan akan dilanjutkan, bisa pula dengan isyarat.
  • Aba-aba “BERHENTI” diguinakan untuk menghentikan pertandingan.
  • Aba-aba “PASANG” dan “SILAT” diguinakan untuk pembinaan.
  • Pada awal dan akhir pertandingan setiap babak ditandai dengan memukul gong.
Tata cara pertandingan
  1. Persiapan dimulainya pertandingan diawali dengan masuknya Wasit dan juri ke gelanggang Wasit Juri memberi hormat dan melapor tentang akan dimulainya pelaksanaan tugas kepada ketua pertandingan.
  2. Setiap pesilat yang akan bertanding setelah mendapat isyarat dari Wasit, memasuki gelanggang dari sudut masing-masing, kemudian memberi hormat kepada Wasit dan ketua Pertandingan. Selanjutnya kedua pesilat kembali mengambil tempat di sudut yang telah ditentukan.
  3. Untuk memulai pertandingan, Wasit memanggil kedua pesilat, seterusnya kedua pesilat berjabatan tangan dan siap untuk memulai pertandingan.
  4. Setelah Wasit memeriksa kesiapan semua petugas dengan isyarat mematuhi larangan-larangan yang ditentukan.
  5. Pada waktu istirahat antara babak, pesilat harus kembali ke sudut masing-masing. Pendamping Pesilat melaksanakan fungsinya sesuai ketentuan pasal 5 ayat 4.
  6. Selain Wasit dan kedua pesilat, tidak seorangpun berada dalam gelanggang kecuali atas permintaan Wasit.
  7. Setelah babak akhir selesai, kedua pesilat kembali ke sudut masing – masing untuk menunggu keputusanpemenang.
  8. Selesai Pemberian hormat dan berjabatan tangan.
Sasaran
Yang dapat dijadikan sasaran sah dan bernilai dalah “Togok” yaitu bagian tubuh kecuali leher keatas dan dari pusat kemaluan.: Dada, Perut (pusat keatas),Rusuk kiri dan kanan, Punggung atau belakang badan. Bagian tungkai dan lengan dapat dijadikan sasaran serangan antara dalam usaha menjatuhkan tetapi tidak mempunyai nilai sebagai sasaran perkenaan.
Larangan
Larangan yang dinyatakan sebagai pelanggaran :
  • Pelanggaran berat, Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu leher, kepala serta bawah pusat hingga kemaluan dan mengakibatkan lawan cidera / jatuh, Usaha mematahkan persendian secara langsung, Sengaja mematahkan persendian secara langsung, Membenturkan / menghantukkan kepala dan menyerang dengan kepala, Meyerang lawan sebelum aba-aba “MULAI” dan menyerang sesudah aba-aba “BERHENTI” dari wasit, menyebabkan lawan cidera, Menggumul, menggigit, mencaka, mencengkeram dan menjambak, Menentang, menghina, mengeuarkan kata-kata yang sopan, meludahi dll,Melakukan penyimpangan terhadap aturan bertanding setelah mendapat peringatan I karena pelanggaran hal tersebut.
Pelanggaran Ringan
  • Tidak menggunakan pola langkah dan sikap pasang, Keluar dari gelanggang secara berturut yang dimaksud dengan berturut-turut adalah dari 2 kali dalam 1 babak, Merangkul lawan dalam proses pembelaan, Melakukan serangan dengan teknik sapuan sambil merebahkan diri berulang kali dengan tujuan untuk mengulur waktu.
Nilai Hukuman
Ketentuan nilai hukuman :
  • Nilai – 1 (kurang 1) diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran I
  • Nilai – 2 (kurang 2) diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran II
  • Nilai – 5 (kurang 5) diberikan bila pesilat mendapatkan Peringatan
  • Nilai – 10 (kurang 10) diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran
Penentuan Kemenangan
  • Menang angka
Bila jumlah Juri yang mentukan menang atas seorang pesilat lebih banyak dari pada lawan. Penentuan keenangan dilaksanakan oleh masing-masing Juri. Bila terjadi hasil nilai yang sama maka pemenang ditentukan berdasarkan pesilat yang paling sedikit mendapat nilai hukuman. Bila hasilnya masih sama, maka pemenangnya adalah pesilat yang mengumpulkan nilai prestasi teknik tertinggi / paling banyak. Pada dasarnya nilai 1 + 2 adalah lebih tinggi dari nilai 2 saja. Bila hasilnya masih sama, maka pertandingan ditambah 1 (satu) babak lagi. Bila hasilnya masih sama, maka tidak perlu diadakan penimbangan ulang, namun dilihat dari hasil penimbangan berat badan 15 menit sebelum bertanding. Bila hasilnya tetap sama, maka diadakan undian oleh Ketua Pertandingan yang disaksikan oleh Delegasi Teknik dan kedua Menejer Tim. Hasil Penilaian Juri diumumkan pada papan nilai, setelah babak terakhir / penentuan kemenangan selesai dilaksanakan.
  • Menang Teknik
Karena lawan tidak dapat melanjutkan pertandingan karena permintaan pesilat sediri / mengundurkan diri. Karena keputusan Dokter Pertandingan.Dokter Pertandingan diberi waktu 60 detik untuk memutuskan apakah Pesilat bersangkutan dinyatakan “Fit”atau”Tidak Fit” (Unfit). Setelah 60 detik Wasit akan menanyakan kepada Dokter Pertandingan apakah Pesilat bersangkutan “Fit” atau”Tidak Fit” (Unfit) Atas permintaan Permintaan Pendamping Pesilat Atas keputusan Wasit.
  • Menang Mutlak.
Penentuan Menang Mutlak ialah bila lawan jatuh karena serangan yang sah dan menjadi tidak dapat bangkit segera dan atau nanar, maka setelah hitungan Wasit ke 10 dan tidak dapat berdiri tegak dengan sikap pasang

Ukuran Lapangan Pencak Silat

Arena pertandingan pencak silat dapat di deskripsi-kan sebagai berikut :
  • 1.berbentuk persegi dengan luas total 10m X 10m
  • 2.terdiri dari dua area yaitu area bertanding 8X8m di bagian dalam dan area pengaman 1m mengelilingi bagian luar area pertandingan(biasanya dibedakan dengan perbedaan warna)
  • 3.terdapat 2 lingkaran lingkaran 1 berdiameter 3m digunakan sebagai jarak sikap pasang dan lingkaran ke-2 berdiameter 8m digunakan sebagai batas arena bertanding
  • 4.di dua sudut-sudut yang berjauhan biasanya satu puzel matras berwarna merah dan satu puzel matras di sudut lainnya berwarna biru


Gambar-Gelanggang-Pencak-Silat
Gambar Gelanggang Pencak Silat


Organisasi Pencak Silat

  • PERSILAT- Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa
  • IPSI- Ikatan Pencak Silat Indonesia
  • FP2STI- Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
  • PESAKA Malaysia- Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia
  • PERSISI- Persekutuan Silat Singapore
  • EPSF- European Pencak Silat Federation

Kuda kuda pada pencak silat

kuda-kuda adalah teknik yang memperhatikan sikap dari kedua kaki dalam keadaan statis. teknik ini digunakan  untuk mendukung sikap pasang pencak silat. kuda-kuda juga dipergunakan sebagai latihan dasar pencak silat untuk memperkuat otot-otot kaki.
Macam-macam kuda-kuda
  1. kuda-kuda depan

    adalah     Kuda-kuda depan yakni kuda-kuda dengan sikap salah satu kaki berada di depansedangkan kaki lainnya di belakang dan berat badan ditopang oleh kaki depan.Posisi keduatelapak kaki membentuk sudut + 30 derajat.
  1. kuda-kuda belakang

     yakni kuda-kuda dengan sikap salah salah kaki berada di depan,sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan sepenuhnya ditopang oleh kaki belakang. Posisi telapak kaki depan lurus dan telapak kaki belakang membentuk sudut + 60derajat. kuda-kuda belakang (tampak sisi kanan), kuda-kuda belakang (tampak sisi kiri), kuda-kuda belakang (tampak sisi depan)
  1. kuda kuda tengah

    yakni kuda-kuda dengan sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahudan berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan dengan posisiserong. Posisi kedua telapak kaki serong membentuk sudut + 30 derajat. Kuda-kuda tengah (tampak depan), kuda-kuda tengah (tampak samping), kuda-kuda tengah (tampak depan)
  1. Kuda-kuda samping

    yakni kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat badan ditopang oleh salah satu kaki yang menekuk. Posisi ke dua telapak kakisejajar membentuk sudut + 30 derajat
  1. kuda-kuda samping depan

yakni kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar denagn tubuh dan berat badan ditopang oleh kaki  yang berada didepan.
  1. kuda-kuda samping belakang

    yakni kuda-kuda denagn posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat badan ditopang oleh kaki yang berada dibelakang.

Manfaat dalam Pencak Silat

  • 1. Kesehatan dan Kebugaran
  • 2. Membangkitkan rasa percaya diri
  • 3. Melatih ketahanan mental
  • 4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
  • 5. Membina sportivitas dan jiwa ksatria
  • 6. Disiplin dan keuletan menjadi lebih tinggi
  • 7. Mengutamakan akhlaqul karimah
  • 8. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME

Sejarah Perkembangan Pencak Silat di Indonesia

Sejarah perkembangan silat mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke 14 di Nusantara. Pada masa itu silat menjadi pelajaran utama yang banyak diajarkan di berbagai surau atau pesantren. Bisanya latihan bela diri ini dilakukan sebelum mereka mengaji. Sehingga pencak silat menjadi bagian tak terpisahkan dari latihan spiritual.
Selain sebagai bagian dari latihan spiritual, silat juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam upacara adat berbagai suku di Indonesia. Misalnya kesenian tari randai yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau. Suku lainnya yang menggunakan pencak silat dalam adat tradisinya adalah Betawi. Betawi memiliki tradisi palang pintu yaitu peragaan silat betawi yang dikemas dalam sebuah sandiwara kecil yang diperagakan sebelum akad nikah. Tradisi palang pintu menceritakan perjalanan rombongan pengantin pria menuju rumah pengantin wanita yang dihadang oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang juga menaruh hati kepada wanita tersebut. Alkisah terjadilah pertarungan antara jawara-jawara penghadang dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu ssaja dimenangkan oleh para pendekar dari pengantin pria.
Bermula sebagai bentuk bela diri dan seni tari tari rakyat, pencak silat kemudian menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing terutama dalam menghadapi penjajah Belanda. Hingga tercatatlah berbagai pahlawan yang juga seorang pendekar seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia, yang menggunakan pencak silat untuk mengusir penjajah.
Pencak silat terus terus mengalami perkembangan dan memunculkan berbagai aliran silat di berbagai daerah di Indonesia. Seperti aliran Cimande dan Cikalong, aliran silat Merpati Putih di jawa tengah, aliran Perisai Diri di Jawa Timur dan masih banyak lagi. Menyadari pentingnya untuk menyatukan seluruh aliran-aliran silat di seluruh Indonesia serta untuk lebih mengembangkan peranan pencak silat, pada tanggal 18 mei 1948 terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisai silat tertua di dunia.
Atas prakarsa Eddie M. Nalapraya yang saat itu menjabat sebagi ketua IPSI, pada tanggal 11 maret 1980 terbentuklah Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat). Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.
Beberapa organisasi silat di Asia:
  • Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia.
  • Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia
  • Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura.
  • Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei.
Atas jasa para pelatih-pelatih silat dari Indonesia, pencak silat juga berkembang di Vietnam dan bahkan telah menghasilkan banyak pendekar-pendekar tangguh. Selain itu, puluhan perguruan-perguruan silat juga tumbuh di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olahraga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.

Demikian artikel tentang Sejarah Bela Diri Pencak Silat di Indonesia semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan.





Menari

DESKRIPSI 
TARI





Pengertian Tari – Negara indonesia memiliki budaya dan tradisi yang sangat kaya. Sudah sepantasnya kita melestarikan setiap warisan budaya yang bersifat positif yang merupakan warisan dari nenek moyang.

Pelestarian budaya bangsa tersebut dilakukan dengan melihat, menikmati suguhan pertunjukan bahkan bisa juga dengan melakukannya.  Berikut adalah pengertian tari, fungsi, unsur, jenis beserta contohnya.

Pengertian Seni Tari Menurut Beberapa Ahli

Pengertian Tari
Seni tari adalah seni yang menggunakan gerakkan tubuh secara berirama yang dilakukan ditempat dan waktu tertentu yang berguna untuk mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Dan merupakan perpaduan antara raga, irama, dan rasa.
Ada juga pengertian tari secara harfiah adalah suatu proses pembentukan gerak tubuh yang mempunyai irama dan dalam penyajiannya diiringi oleh alunan yang berlandaskan rasa dan karsa. Ada beberapa pendapat para ahli tentang pengertian tari.

1. Soedarsono

Berpendapat bahwa pengertian tari adalah merupakan perwujudan ekspresi jiwa manusia. Dan hal itu disajikan dalam bentuk pergerakkan badan yang ritmis dan menawan. Sedangkan gerakan ritmis yang indah merupakan gerakkan tubuh yang sesuai oleh irama pengiringnya sehingga menimbulkan daya pesona bagi yang melihatnya.

2. Yulianti Parani

Pengertian tari menurut Yulianti Parani adalah merupakan sebagian atau seluruh gerak tubuh yang bersifat ritmis baik secara individu maupun secara kelompok.  Serta dalam penyajiannya disertai dengan ekspresi tertentu.

3. Corrie Hartong

Mengungkapkan bahwa tari merupakan desakan perasaan manusia yang ada di dalam diri manusia. Yang mendorongnya untuk mencari sebuah ungkapan yang berbentuk gerakkan yang ritmis. Jadi, suatu gerak dikatakan tari apabila geraknya ritmis.

4. Aristoteles

Menurut pendapat Aristoteles adalah sebuah gerakan ritmis yang bertujuan untuk memberikan visualisasi karakter dan kehidupan yang dijalani oleh manusia sebagaimana mereka bertingkah laku.

Macam Macam Jenis Tari

Pengertian Tari
Setelah mempelajari pengertian tari selanjutnya adalah macam macam jenis tarian yang ada di Indonesia. Jenis jenis tarian yang ada di Indonesia dibagi menjadi tarian tradisional, tari kontemporer, dan tarian kreasi baru.

1. Tari Tradisional

Pengertian tari tradisional adalah tarian yang berasal dari suatu daerah dan merupakan tarian turun temurun sehingga menjadi budaya dari pada daerah tersebut. Biasanya tari daerah memiliki nilai filosofis seperti keagamaan, kepahlawanan, dan sebagainya.
Tarian tradisional terbagi menjadi tarian klasik dan tarian rakyat. Tarian rakyat adalah tarian yang berkembang di masyarakat dan sebagai lambang dari kebahagiaan dan suka cita. Untuk tarian rakyat ini biasanya tidak memiliki aturan aturan yang baku sehingga tariannya sangat bervariasi.
Untuk tarian klasik adalah tarian yang berasal dari keraton atau dari kaum bangsawan. Tarian ini berkembang pada lingkungan atas untuk itu bagi  masyarakat kecil dilarang untuk menarikannya. Berbeda dengan tarian rakyat tarian klasik memiliki aturan baku dan tertulis.

2. Tari Kontemporer

Tarian kontemporer adalah tarian tarian yang berkembang di Indonesia dan tidak terpengaruh oleh unsur seni tradisional.  Pada jenis tarian ini menggunakan iringan yang lebih modern dan koreografinya sangat penuh makna dan unik.

3. Tari Kreasi Baru

pengertian tari kreasi baru merupakan pemekaran dari seni tradisional. Gerakkan pada tarian ini biasanya dipadukan atau dikolaborasikan dengan tarian jenis yang lain. Biasanya pada tarian kreasi baru digunakan sebagai  ritual upacara keagamaan dan yang lainnya.
Pada jenis tarian kreasi baru dibedakan menjadi dua yaitu tari kreasi baru pola non tradisi dan tari kreasi pola tradisi. Tari kreasi baru non tradisi merupakan tarian yang tidak berpedoman sama sekali pada  seni tarian tradisional.
Namun menggunakan pedoman aturan tari yang disesuaikan dengan pokok tari yang akan dilakukan. Sedangkan tari kreasi pola tradisi merupakan tari yang berpedoman pada aturan aturan pada tari tradisional.

Fungsi Seni Tari

Pengertian Tari
Salah satu fungsi tari adalah sebagai pengungkapan dan ekspresi dari sang penari. Ini dikarenakan manusia adalah makhluk sosial hingga harus berkomunikasi dengan pihak lain yaitu manusia lainnya dan Tuhan YME. Ada beberapa fungsi dari seni tari yaitu:

1. Sebagai Sarana Keagamaan

Sejak dahulu didalam upacara keagamaan manusia menggunakan tari tarian sebagai sarana komunikasi dengan tuhan. Tari biasanya digunakan sebagai sarana keagamaan yang bersifat sakral.
Di pulau Bali masih ada tarian tarian keagamaan yang biasanya dilakukan sebagai sarana komunikasi dengan para dewa dan leluhurnya. Contohnya tari Kecak, Sang Hyang, Keris, dan Rajang dan dilakukan di pura pura.

2. Sebagai Sarana Pergaulan

Tarian pergaulan merupakan tarian yang diperuntukkan untuk menyatakan kerukunan masyarakat. Ini dikarenakan manusia adalah makhluk sosial sehingga sehingga membutuhkan interaksi dengan manusia yang lainnya sehingga memunculkan suatu keakraban.
Keakraban tersebut akan muncul jika ada suatu sarana yang memadahi salah satunya tari. Contoh tari pergaulan ini adalah tari Jaipongan, tari Tayub, tari Adu Jago dan tari Manduda.

3. Sebagai Tontonan

Merupakan jenis tarian yang dihadirkan sebagai hiburan semata. Hampir di setiap  daerah di Indonesia memiliki jenis tarian ini.  Diharapkan setiap yang menonton tarian ini akan merasa terhibur.

Unsur Seni Tari

Pengertian Tari
Setelah membahas pengertian tari, jenis dan fungsinya sekarang kita akan membahas tentang unsur unsur yang ada pada seni tari. Didalam seni tari tentunya memiliki unsur unsur yang ada. Berikut adalah unsur unsur yang ada dalam seni tari:

1. Ragam Gerak

Unsur yang paling utama didalam seni tari adalah ragam gerak. Karena yang dilihat dalam seni tari adalah gerakkan dari penari tersebut. Gerakan dalam seni tari haruslah memiliki nilai estetika dan keindahan yang dibumbui dengan ekspresi dan emosi dari jiwa manusia serta harus menarik minat dari para penikmat seni tari.

Bagian tubuh yang sering digunakan adalah bagian atas, bagian tengah, dan bagian bawah.  Pada bagian atas terdiri atas mata, alis, kepala dan sebagainya. Dan bagian bawah adalah pundak, lengan, pinggul dan lainnya. Sedangkan pada bagian bawah terdiri dari kaki, lutut, dan masih banyak lagi.

2. Pakaian

Penampilan dari seorang penari sangat berperan penting dalam setiap penampilan para penari. Ini dikarenakan ini dikarenakan jika penari memakai kostum yang tidak sesuai dengan tema akan terlihat aneh. Pakaian penari harus mengandung estetika untuk mendukung seni tari yang akan dibawakannya.

3. Iringan

Unsur iringan tidak kalah penting dari unsur diatas. Unsur iringan adalah alunan musik yang mengiringi seni tari dalam setiap pertunjukan.
Iringan sangat mendukung dalam setiap penampilan dan membantu penari menyampaikan pesan yang akan disampaikan. Selain itu juga menambah keindahan dan nilai estetika untuk menarik minat para penikmat seni tari.

Contoh Seni Tari

Pengertian Tari
Setelah pengertian tari sekarang  contoh dari seni tari itu sendiri. Banyak sekali contoh contoh tari di Indonesia bahkan disetiap daerah memiliki tarian masing masing. Tari legong berasal dari Bali, tari Jangger dari Bali, tari Reog dari Ponorogo dan tari Saman dari Aceh.  Selain itu ada tari Piringan dari Minangkabau, tari Pendet dari Bali, tari Nguri dari Sumbawa dan masih banyak lagi.
Itulah pengertian tari, jenis, fungsi, unsur dan contohnya. Sebagai anak generasi penerus kita wajib melestarikan budaya yang ada di negeri Indonesia. Terutama pada seni tari yang beraneka ragam jenis dan fungsinya. Semoga artikel ini bermanfaat.


Selasa, 07 April 2020

Osis

DESKRIPSI

 OSIS


Pada prinsipnya siapapun boleh dan bisa jadi Ketua dan pengurus OSIS. Hanya saja mengingat tugas dan tanggung jawab pengurus OSIS itu berat dan cukup menyita perhatian akhirnya diadakan semacam seleksi untuk menentukan siapa saja yang boleh dan berhak jadi pengurus OSIS. Seleksi semacam ini memang penting karena citra baik sebuah sekolah salahsatunya tergantung pada imej yang dibangun oleh para pengurus OSIS nya melalui kegiatan-kegiatan yang mereka rancang dan lakukan. Di MAN Kotabaru misalnya yang boleh jadi pengurus OSIS adalah mereka-mereka yang berstatus anak kelas XI dengan catatan mereka sudah pernah mengikuti kegiatan kepanitiaan yang diadakan oleh pengurus OSIS minimal sebanyak 3 kali. Diusahakan pula komposisi (jumlah dan susunan) pengurus OSIS harus seimbang dari segi keterwakilan kelas atau jurusan juga dari segi jenis kelamin. Artinya jangan sampai lebih banyak laki-laki dibanding perempuannya atau sebaliknya, serta jangan pula didominasi oleh kelas tertentu saja. Anak kelas XII sengaja tidak dilibatkan lagi dalam kepengurusan OSIS dengan pertimbangan mereka sebaiknya lebih berkonsentrasi pada persiapan menghadapi Ujian Nasional.
Masa kepengurusan OSIS idealnya dimulai dari sekitar bulan September sampai ke bulan Agustus tahun berikutnya. Pertimbangannya adalah tahun ajaran baru biasanya dimulai pada pertengahan Juli, sedang Agustus biasanya banyak disibukkan dengan kegiatan peringatan hari kemerdekaan RI dan pengenalan sekolah lebih lanjut (bagi siswa baru). Sehingga pada bulan September prosesi pemilihan Ketua dan Pengurus OSIS lebih mungkin dilaksanakan karena siswa baru pun selain sudah lebih mengenal satu sama lain, mereka juga akan lebih mengenal siapa saja kakak kelas mereka yang bakal menjadi calon ketua atau pengurus OSIS.

Menurut buku pedoman kegiatan kesiswaan yang diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah Dirjen Pendidikan Islam Departemen Agama RI tahun 2007, disebutkan bahwa syarat menjadi pengurus OSIS :
1. Bertaqwa kepada Tuhan YME.
2. Memiliki budi pekerti luhur dan sopan santun terhadap guru dan teman.
3. Memiliki bakat dan kemampuan sebagai pemimpin siswa.
4. Memiliki kemauan, kemampuan dan pengetahuan yang memadai tentang seni dan tata cara berorganisasi.
5. Dapat mengatur waktu antara kegiatan OSIS dan pelajaran dengan sebaik-baiknya.
6. Para calon pengurus dicalonkan oleh majelis perwakilan kelas.
7. Para calon pengurus memberikan pernyataan kemampuan, berpikiran jernih dan Memiliki wawasan mengenai kondisi persekolahan.
8. Tidak duduk di kelas terakhir.
9. Khusus untuk ketua OSIS; harus memiliki pengalaman berorganisasi dan sedang tidak duduk di kelas 1 dan 3 serta mampu menggerakkan anggota OSIS dan berwibawa.
Dalam upaya mengenal, memahami dan mengelola Organisasi Intra Sekolah (OSIS) perlu penjelasan mengenai pengertian dan peranan tentang Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS.
Dengan pengertian dan peranan yang jelas akan membantu para pembina, pengurus dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsinya.

A. Pengertian, OSIS, meliputi:
1. Secara Sematis
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah. Masing-masing mempunyai pengertian:
• Organisasi Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
• Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
• Intra, adalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
• Sekolah, adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan
2. Secara Organisasi
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
3. Secara fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di bidang pembinaan kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaa, di sampig ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.
4. Secara Sistem
Apabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya mencitapakan suatu organisasi yang mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:
• a. berorientasi pada tujuan.
• b. memiliki susunan kehidupan kelompok
• c. memiliki sejumlah peranan.
• d. terkoordinasi dan
• e. berkelanjutan dalam waktu tertentu.

B. Peranan
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi dan peranan. Demikianlah pada OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pola beberapa peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai suatu organisasi perlu pula memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan, agar OSIS sebagai organisasi tetap hidup dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembagan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis yaitu:
1. Sumber daya
2. Efisiensi
3. Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
4. Pembaharuan
5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
6. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen.
Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut agar OSIS selalu dapat mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan perlu di pahami apa sebenarnya arti, peran dan manfaat apa saja yang diperoleh melalui OSIS tersebut.
Peranan adalah manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan. Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah: 1. Sebagai Wadah Organisasi

            Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpta seling berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tindakan berfungsi lagi. 2.Sebagai Penggerak / Motivator.

           Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang paling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.