Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya. Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia.
Secara etimologis kata atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu
Athlon yang artinya perlombaan atau kontes. Maka pengertian dari atletik
adalah suatu perlombaan cabang olahraga tertentu seperti jalan, lari,
lompat, dan lempar.
Pengertian Atletik Menurut Para Ahli
Pengertian
atletik menurut Eddy Purnomo adalah kegiatan/aktivitas jasmani yang
terdiri dari berbagai gerakan dasar yang harmonis dan dinamis, yaitu
jalan, lari, lompat, dan lempar.
Pengertian atletik menurut Sukirno adalah induk dari seluruh cabang olahraga yang merupakan jenis olahraga yang paling tua.
Pengertian
atletik menurut Mochammad Djumidar A. Widya adalah salah satu unsur
pendidikan jasmani dan kesehatan. Atletik adalah komponen pendidikan
keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani, dan adanya pembinaan
hidup sehat serta pengembangan jasmani, mental, sosial, dan emosional
yang selaras, serasi, dan seimbang.
Pengertian atletik menurut
Eri Periatama adalah jenis olahraga yang sebagian besar kegiatannya
dilakukan di lintasan dan lapangan.
Pengertian atletik menurut
Muhajir adalah jenis olahraga yang tumbuh dan berkembang bersama dengan
kegiatan alami manusia seperti misalnya berjalan, berlari, melompat, dan
melempar.
Cabang Olahraga Atletik
Atletik ini terdiri dari beberapa cabang olahraga, yang diantaranya yaitu sebagai berikut :
Olahraga Jalan Cepat
Adalah
gerakan berjalan dengan melangkah ke depan dengan terus menerus tanpa
adanya hubungan yang terputus, dengan area tanah. Dalam melakukan
gerakan jalan cepat ini, posisi pada salah satu kaki atlet harus selalu
menyentuh tanah yang dimana posisi tumpuan kaki harus lurus.
Cabang Olahraga Atletik Berlari
Olahraga
lari ini adalah gerakan maju ke depan dengan cepat yang dimana dalam
saat tertentu posisi kaki berada di udara dan tak menyentuh tanah.
Gerakan berlari ini memerlukan kekuatan otot, kecepatan, dan koordinasi
anggota tubuh yang sangat baik supaya bisa mencapai finish. Cabang
olahraga atletik berlari ini dibagi menjadi beberapa nomor lari, yang
diantaranya yaitu :
Lari jarak pendek. Yaitu jarak tempuh nomor
lari yang ukurannya 100, 200, dan 400 M. biasanya pada lari jarak pendek
ini menggunakan start jongkok, itulah yang membedakan jenis lari ini
dengan jarak jauh.
Lari jarak jauh. Jenis lari
ini disebut juga dengan marathon. Yang dimana jarak tempunya sekitar 3,
5, 10, dan di atas 10 Km. dalam lari jarak jauh menggunakan start
berdiri yang dimana tekniknya sama dengan jenis nomor lari lainnya.
Lari estafet.
Adalah olahraga lari yang dilakukan dengan cara membawa tongkat dengan
ukuran tertentu, yang dimana tongkat itu diserahkan pelari ke pelari
berikutnya di daerah pergantian. Biasanya nomor lari estafet yang
dilombakan adalah nomor 4 x 100 meter, dan nomor 4 x 400 meter.
Lari gawang.
Adalah olahraga lagi dengan cepat dalam menempuh jarak tertentu dengan
melewati beberapa rintangan, yang berupa gawang atau palang yang rendah.
Di
dalam atletik ada beberapa jenis olahraga melempar yang dimana
masing-masing menggunakan alat yang khusus, yang dilemparkan sejauh
mungkin ke depan. Adapun beberapa jenis olahraga lempar yaitu :
Lempar lembing.
Adalah cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan cara melemparkan
lembing sejauh munkin untuk mencapai jarak maksimum. Untuk ukuran
panjang pria lempar lembing, yaitu berukuran panjang 2,6 m – 2,7 m
dengan berat minimum 800 gram, sedangkan untuk wanita panjang lembing
2,2 m – 2,3 m dengan berat minimum 600 gram.
Lempar cakram.
Merupakan cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan cara melempar
cakram sejauh mungkin. Dengan cakram yang berukuran diameter 220mm
dengan berat 2 kg untuk pria, dan 1 kg untuk wanita.
Tolak peluru.
Adalah cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan gerakan mendorong
pada bola besi, yang bentuknya bulat sejauh mungkin. Berat bola besi
yang digunakan 5 kg – 7,257 kg untuk pria, dan 3 kg – 4 kg untuk wanita.
Lontar martil. Adalah
cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan cara mengayunkan,
memutar, dan melemparkan martil sejauh mungkin. Berat martil yang
digunakan 7,26 kg dengan panjang 121,3 cm untuk pria, dan 4 kg dengan
panjang 119,4 cm untuk wanita.
Cabang Olahraga Atletik Melompat
Olahraga melompat juga dibagi ke dalam beberapa jenis, yang diantaranya yaitu :
Lompat jauh.
Adalah gerakan melompat ke depan dan mengangkat kaki ke atas di bagian
depan tubuh. gerakan ini dilakukan supaya bisa membawa titik berat badan
selama mungkin di udara untuk mencapai jarak sejauh mungkin.
Lompat tinggi.
Adalah cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan cara melompat
setinggi mungkin, agar bisa melewati mistar dengan tingkat ketinggian
tertentu. Olahraga ini memerlukan kekuatan pada otot perut dan otot
kaki, supaya bisa mencapai gerakan lompatan yang tinggi.
Lompat galah.
Adalah cabang olahraga atletik yang dilakukan dengan cara melompat,
dengan melewati mistar dalam ketinggian tertentu dan menggunakan sebuah
galah yang panjang dan fleksibel.
Sejarah Singkat Atletik
Olahraga
atletik berawal dari sebuah kegiatan Olimpiade di Yunani tahun 776 SM.
Saat itu perlombaan lari adalah satu-satunya jenis olaharaga yang
dilombakan.
Olahraga atletik memiliki organisasi formal di abad ke
19, yang dimana saat itu latihan dan olahraga reguler telah diajarkan
di beberapa sekolah Eropa. Dalam perkembangannya di tahun 1896 olahraga
atletik mulai dilombakan dalam event olimpiade, yang diikuti oleh
beberapa negara.
Negara Indonesia mulai mengenal olahraga atletik
di awal tahun 1930an, yaitu pada saat pemerintah Hindia Belanda mulai
mengajarkan pelajaran atletik di sekolah. Organisasi atletik yang
pertama di Indonesia bernama Nederlands Indische Athletiek Unie, yang
tugasnya yaitu untuk mengadakan pertandingan olahraga atletik.
Kegiatan
pendidikan olahraga atletik di Indonesia sempat vakum, karena dibekukan
di zaman penjajahan Jepang. Tetapi di tahun 1946 dibenuklah organisasi
Persatuan Olahraga Republik Indonesia, yang tujuannya adalah untuk
menghidupkan kembali kegiatan olahraga atletik di Indonesia.
Sekian penjelasan lengkap tentang atletik
yang meliputi pengertian, jenis cabang olahraga, dan sejarahnya. Semoga
artikel ini berguna bagi anda semua, dan dapat menambah wawasan serta
pengetahuan anda di bidang olahraga.
Gurupendidikan.com – Pencak silat atau silat merupakan seni olahraga
beladiri yang berasal Asia Tenggara ( Indonesia, Brunei Darusaalam,
Singapura, Filipina, Thailand). “Silat” adalah
istilah yang dikenal secara luas di kawasan Asia Tenggara untuk
menyebut seni bela diri ini. Meskipun masing-masing Negara tersebut juga
memiliki penyebutan sesuai bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak (Malaysia dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat (Filipina).
Di Indonesia, nama pencak silat digunakan sejak 1948 untuk mempersatukan
berbagai aliran seni bela diri tradisional yang ada di Indonesia.
Awalnya pencak merupakan nama yang digunakan di Jawa, sedangkan silat
digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Kalimantan. Namun seiring
berjalannya waktu, istilah pencak digunakan pada atraksi yang lebih
mengedepankan unsur seni dan keindahan gerakan. Sedangkan istilah silat
dgunakan untuk atraksi yang mengedepankan unsur pertarungan.
Pengertian Pencak Silat
Dalam
kamus bahasa Indonesia, pencak silat merupakan permainan (keahlian)
dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang, dan
membela diri. Pencak silat juga diartikan oleh menurut beberapa ahli
sebagai berikut:
1. Pencak silat
adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan,
sehingga merupakan penguasaan gerak efektif dan terkendali serta sering
dipergunakan dalam latihan sabung atau pertandingan.
2. Pencak
silat adalah sebagai fitrah manusia untuk membela diri dan sebagai unsur
yang menghubungkan gerakan, dan pikiran (olah gerak dan olah pikir).
Dari
beberapa definisi tersebut, maka pencak silat dapat diartikan sebagai
hasil budaya manusia Indonesia untuk membela, mempertahankan eksistensi
dan integritas terhadap lingkungan hidup, alam sekitarnya untuk mencapai
keselarasan hidup guna peningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Asal Usul Silat di Indonesia
Mengenai
asal usul pencak silat di Indonesia, sampai saat ini belum ada yang
dapat memastikan kapan dan bagaimana asal muasal pencak silat ini. Ada
yang menyebut adanya bela diri ini karena kemampuan para nenek moyang
untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari
tantangan alam. Mereka menciptakan berbagai jurus dengan menirukan
berbagai gerakan binatang seperti kera, harimau, ular, atau burung
elang.
Selain itu, ada pula yang
menyebut asal usul seni bela diri karena keterampilan berbagai suku di
Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan berbagai
senjata seperti parang, tombak, dan perisai. Misalnya suku Nias yang
terampil menggunakan parang. Adat dan tradisi suku Nias dipercaya hingga
abad ke 20 tidak tersentuh budaya luar sama sekali.
Meskipun
asal muasal pencak silat belum diketahui secara pasti namun diyakini
pencak silat mulai tersebar dan berkembang di Indonesia sejak abad ke 7
masehi. Pencak silat tersebut berkembang secara lisan, dari mulut ke
mulut seperti dari guru ke murid. Ada yang menyebut bahwa perkembangan
silat berasal dari cerita legenda seperti cerita kerajaan Sriwijaya dan
Majapahit yang dikenal memiliki pendekar-pendekar yang menguasai
beladiri dan ilmu kanuragan serta memiliki prajurit yang juga mahir
dalam beladiri.
Menurut seorang peneliti silat
Donald F. Draeger, bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari artefak
senjata yang ditemukan dari masa klasik serta pahatan relief-relief di
candi Prambanan dan Borobudur yang menunjukkan sikap kuda-kuda silat.
Sementara
itu menurut Shamsuddin, perkembangan silat mendapat pengaruh dari
beladiri China dan India. Hal ini karena sejak awal budaya Melayu telah
mendapat pengruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang dari India,
Cina, dll.
Menurut legenda
Minangkabau, silat atau silek (dalam bahasa Minangkabau) diciptakan oleh
Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi
pada abad ke 11. Silat atau silek kemudian dibawa dan dikembangkan oleh
para perantau Minang ke seluruh kawasan Asia Tenggara.
Adapula
cerita silat dari tanah sunda tentang asal mula aliran silat Cimande
yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang menirukan gerakan
pertrukan antara harimau dan monyet.
Sejarah Pencak Silat
Menurut
ahli sejarah, pencak silat pertama kali ditemukan di Riau pada zaman
Kerajaan Sriwijaya di abad ke VII, kemudian menyebar ke Semenanjung
Malaka dan Pulau Jawa. Lalu pada abad ke XVI Kerajaan Majapahit
memanfaatkan pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas
wilayahnya. Perguruan PSN ISMD (Pencak Silat Nasional Ikatan Seni
Membela Diri)
Putra Setia didirikan
sejak tahun 80an oleh Al Habib Haji Muchtar Hasfulloh. Nama Putra Setia
diusulkan oleh Bapak Daeng, selaku pengurus IPSI yang bermakna yaitu:
1. Setia kepada Allah dengan ibadah
2. Setia dan bakti kepada orang tua
3. Setia kepada Negara dan masyarakat yang baik.
Kemudian
masuk IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dan diresmikan tanggal 28
Oktober 1988. PSN ISMD Putra Setia memiliki beberapa cabang di
Indonesia. Yaitu di Jakarta Barat, Bekasi, Jatinegara, Indramayu, dll.
Dan berpusat di Padepokan IPSI TMII, Jalan Satria I No.64 RT 008 RW 002,
Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur.
Untuk
wilayah Jakarta Barat, terdapat di Jalan Pegadungan Koang, Kalideres.
Lalu PSN ISMD Putra Setia masuk menjadi salah satu program
ekstrakurikuler di SMKN 42 Jakarta Barat pada tahun 1994. Pembina
ekstrakurikuler pencak silat di SMKN 42 adalah Pak Nurdin, yaitu guru
olahraga di SMKN 42. Lalu anggota ekskul pencak silat dilatih oleh Rony,
Kujang, Faisal, Ferdi, Oge, Puji, Dayat, dkk.
Teknik-Teknik dalam Pencak Silat
1. Teknik Dasar
Kuda-kuda
Sikap Pasang
Gerak Langkah
Jurus
2. Teknik Serang
Pukulan
Tendangan
Tangkisan
Bantingan
Tingkatan dalam Pencak Silat
1. Pemula
Mempelajari semua tahap dasar.
2. Menengah
Difokuskan pada semua gerakan dasar, pemahaman, variasi, dan bakat pesilat mulai terlihat.
3. Pelatih
Hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap pemula dan menengah.
4. Pendekar
Pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka akan mewarisi ilmu ilmu rahasia tingkat tinggi.
Jurus Pencak Silat
Pesilat berlatih dengan jurus-jurus.
Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah,
yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik
lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah,
atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat
digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
Ciri Ciri Pencak Silat
Ciri Secara Umum
1. Mempergunakan seluruh bagian tubuh dan anggota badan sebagai alat penyerangan dan pembelaan diri
2. Dapat dilakukan dengan atau tanpa alat (senjata)
3. Pencak silat tidak memerlukan senjata tertentu, tetapi benda apapun dapat dijadikan sebagai senjata.
Secara khusus pencak silat bercirikan:
1. Sikap tenang, lemas dan waspada
2. Tidak hanya mengandalkan kekuatan atau tenaga, tetapi menggunakan kelentukan, kelincahan, kecepatan dan ketepatan.
3. Lebih memperhatikan posisi dan perubahan pemindahan berat badan.
4. Manfaatkan serangan/tenaga lawan, sehingga
5. Mengeluarkan tanaga seefisien mungkin
Peraturan Pencak Silat
Aturan bertanding
Pesilat
saling berhadapan dengan menggunakan unsur pembelaan dan serangan Penak
Silat serta yang dimaksud dengan kaidah adalah bahwa dalam mencapai
prestasi teknik, seorang pesilat harus mengembangkan pola bertanding
yang dimulai dari sikap pasang, langkah serta mengukur jarak terhadap
lawan dan koordinasi dalam melakukan serangan / pembelaan serta kembali
ke sikap pasang.
Pembelaan dan serangan yang dilakukan harus
berpola dari sikap awal / pasang atau pola langkah, serta adanya
joordinasi dalam melakukan serangan dan pembelaan. Setelah melakukan
serangan / pembelaan harus kembali pada sikap awal / pasang dengan tetap
menggunakan pola langkah. Wasit akan memberikan aba-aba “ LANGKAH “
jika seorang pesilat tidak melakukan teknik Pencak Silat yang
semestinya.
Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan
berangkai dengan berbagai cara kearah sasaran sebanyak-banyaknya 4 jenis
serangan. Pesilat yang melakukan rangkaian serang bela lebih dari 4
jenis akan diberhentikan oleh wasit.
Serangan sejenis dengan
menggunakan tangan yang dilakukan secara beruntun dinilai satu serangan.
Serangan yang dinilai adalah serangan yang menggunakan pola langkah,
tidak terhalang, mantap, bertenaga dan tersusun dalam koodinasi teknik
serangan yang baik.
Aba-aba Pertandingan
Aba-aba
“BERSEDIA” digunakan dalam persiapan sebagai peringatan bagi pesilat
dan seluruh aparat pertandingan bahwa pertandingan akan segera dimulai.
Aba-aba “MULAI” diguinakan tiap pertandingan dimulai dan akan dilanjutkan, bisa pula dengan isyarat.
Aba-aba “BERHENTI” diguinakan untuk menghentikan pertandingan.
Aba-aba “PASANG” dan “SILAT” diguinakan untuk pembinaan.
Pada awal dan akhir pertandingan setiap babak ditandai dengan memukul gong.
Tata cara pertandingan
Persiapan
dimulainya pertandingan diawali dengan masuknya Wasit dan juri ke
gelanggang Wasit Juri memberi hormat dan melapor tentang akan dimulainya
pelaksanaan tugas kepada ketua pertandingan.
Setiap pesilat
yang akan bertanding setelah mendapat isyarat dari Wasit, memasuki
gelanggang dari sudut masing-masing, kemudian memberi hormat kepada
Wasit dan ketua Pertandingan. Selanjutnya kedua pesilat kembali
mengambil tempat di sudut yang telah ditentukan.
Untuk memulai
pertandingan, Wasit memanggil kedua pesilat, seterusnya kedua pesilat
berjabatan tangan dan siap untuk memulai pertandingan.
Setelah Wasit memeriksa kesiapan semua petugas dengan isyarat mematuhi larangan-larangan yang ditentukan.
Pada
waktu istirahat antara babak, pesilat harus kembali ke sudut
masing-masing. Pendamping Pesilat melaksanakan fungsinya sesuai
ketentuan pasal 5 ayat 4.
Selain Wasit dan kedua pesilat, tidak seorangpun berada dalam gelanggang kecuali atas permintaan Wasit.
Setelah babak akhir selesai, kedua pesilat kembali ke sudut masing – masing untuk menunggu keputusanpemenang.
Selesai Pemberian hormat dan berjabatan tangan.
Sasaran
Yang
dapat dijadikan sasaran sah dan bernilai dalah “Togok” yaitu bagian
tubuh kecuali leher keatas dan dari pusat kemaluan.: Dada, Perut (pusat
keatas),Rusuk kiri dan kanan, Punggung atau belakang badan. Bagian
tungkai dan lengan dapat dijadikan sasaran serangan antara dalam usaha
menjatuhkan tetapi tidak mempunyai nilai sebagai sasaran perkenaan.
Larangan
Larangan yang dinyatakan sebagai pelanggaran :
Pelanggaran
berat, Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu leher, kepala serta
bawah pusat hingga kemaluan dan mengakibatkan lawan cidera / jatuh,
Usaha mematahkan persendian secara langsung, Sengaja mematahkan
persendian secara langsung, Membenturkan / menghantukkan kepala dan
menyerang dengan kepala, Meyerang lawan sebelum aba-aba “MULAI” dan
menyerang sesudah aba-aba “BERHENTI” dari wasit, menyebabkan lawan
cidera, Menggumul, menggigit, mencaka, mencengkeram dan menjambak,
Menentang, menghina, mengeuarkan kata-kata yang sopan, meludahi
dll,Melakukan penyimpangan terhadap aturan bertanding setelah mendapat
peringatan I karena pelanggaran hal tersebut.
Pelanggaran Ringan
Tidak
menggunakan pola langkah dan sikap pasang, Keluar dari gelanggang
secara berturut yang dimaksud dengan berturut-turut adalah dari 2 kali
dalam 1 babak, Merangkul lawan dalam proses pembelaan, Melakukan
serangan dengan teknik sapuan sambil merebahkan diri berulang kali
dengan tujuan untuk mengulur waktu.
Nilai Hukuman
Ketentuan nilai hukuman :
Nilai – 1 (kurang 1) diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran I
Nilai – 2 (kurang 2) diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran II
Nilai – 5 (kurang 5) diberikan bila pesilat mendapatkan Peringatan
Nilai – 10 (kurang 10) diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran
Penentuan Kemenangan
Menang angka
Bila
jumlah Juri yang mentukan menang atas seorang pesilat lebih banyak dari
pada lawan. Penentuan keenangan dilaksanakan oleh masing-masing Juri.
Bila terjadi hasil nilai yang sama maka pemenang ditentukan berdasarkan
pesilat yang paling sedikit mendapat nilai hukuman. Bila hasilnya masih
sama, maka pemenangnya adalah pesilat yang mengumpulkan nilai prestasi
teknik tertinggi / paling banyak. Pada dasarnya nilai 1 + 2 adalah lebih
tinggi dari nilai 2 saja. Bila hasilnya masih sama, maka pertandingan
ditambah 1 (satu) babak lagi. Bila hasilnya masih sama, maka tidak perlu
diadakan penimbangan ulang, namun dilihat dari hasil penimbangan berat
badan 15 menit sebelum bertanding. Bila hasilnya tetap sama, maka
diadakan undian oleh Ketua Pertandingan yang disaksikan oleh Delegasi
Teknik dan kedua Menejer Tim. Hasil Penilaian Juri diumumkan pada papan
nilai, setelah babak terakhir / penentuan kemenangan selesai
dilaksanakan.
Menang Teknik
Karena
lawan tidak dapat melanjutkan pertandingan karena permintaan pesilat
sediri / mengundurkan diri. Karena keputusan Dokter Pertandingan.Dokter
Pertandingan diberi waktu 60 detik untuk memutuskan apakah Pesilat
bersangkutan dinyatakan “Fit”atau”Tidak Fit” (Unfit). Setelah 60 detik
Wasit akan menanyakan kepada Dokter Pertandingan apakah Pesilat
bersangkutan “Fit” atau”Tidak Fit” (Unfit) Atas permintaan Permintaan
Pendamping Pesilat Atas keputusan Wasit.
Menang Mutlak.
Penentuan
Menang Mutlak ialah bila lawan jatuh karena serangan yang sah dan
menjadi tidak dapat bangkit segera dan atau nanar, maka setelah hitungan
Wasit ke 10 dan tidak dapat berdiri tegak dengan sikap pasang
Ukuran Lapangan Pencak Silat
Arena pertandingan pencak silat dapat di deskripsi-kan sebagai berikut :
1.berbentuk persegi dengan luas total 10m X 10m
2.terdiri
dari dua area yaitu area bertanding 8X8m di bagian dalam dan area
pengaman 1m mengelilingi bagian luar area pertandingan(biasanya
dibedakan dengan perbedaan warna)
3.terdapat 2 lingkaran
lingkaran 1 berdiameter 3m digunakan sebagai jarak sikap pasang dan
lingkaran ke-2 berdiameter 8m digunakan sebagai batas arena bertanding
4.di
dua sudut-sudut yang berjauhan biasanya satu puzel matras berwarna
merah dan satu puzel matras di sudut lainnya berwarna biru
Organisasi Pencak Silat
PERSILAT- Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa
IPSI- Ikatan Pencak Silat Indonesia
FP2STI- Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
PESAKA Malaysia- Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia
PERSISI- Persekutuan Silat Singapore
EPSF- European Pencak Silat Federation
Kuda kuda pada pencak silat
kuda-kuda
adalah teknik yang memperhatikan sikap dari kedua kaki dalam keadaan
statis. teknik ini digunakan untuk mendukung sikap pasang pencak silat.
kuda-kuda juga dipergunakan sebagai latihan dasar pencak silat untuk
memperkuat otot-otot kaki.
Macam-macam kuda-kuda
kuda-kuda depan
adalah Kuda-kuda depan yakni kuda-kuda dengan sikap salah satu
kaki berada di depansedangkan kaki lainnya di belakang dan berat badan
ditopang oleh kaki depan.Posisi keduatelapak kaki membentuk sudut + 30
derajat.
kuda-kuda belakang
yakni kuda-kuda dengan sikap salah salah kaki berada di
depan,sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan
sepenuhnya ditopang oleh kaki belakang. Posisi telapak kaki depan lurus
dan telapak kaki belakang membentuk sudut + 60derajat. kuda-kuda
belakang (tampak sisi kanan), kuda-kuda belakang (tampak sisi kiri),
kuda-kuda belakang (tampak sisi depan)
kuda kuda tengah
yakni kuda-kuda dengan sikap kedua kaki melebar sejajar dengan
bahudan berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki, dapat juga
dilakukan dengan posisiserong. Posisi kedua telapak kaki serong
membentuk sudut + 30 derajat. Kuda-kuda tengah (tampak depan), kuda-kuda
tengah (tampak samping), kuda-kuda tengah (tampak depan)
Kuda-kuda samping
yakni kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh
dan berat badan ditopang oleh salah satu kaki yang menekuk. Posisi ke
dua telapak kakisejajar membentuk sudut + 30 derajat
kuda-kuda samping depan
yakni kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar denagn tubuh dan berat badan ditopang oleh kaki yang berada didepan.
kuda-kuda samping belakang
yakni kuda-kuda denagn posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh
dan berat badan ditopang oleh kaki yang berada dibelakang.
Manfaat dalam Pencak Silat
1. Kesehatan dan Kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportivitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan menjadi lebih tinggi
7. Mengutamakan akhlaqul karimah
8. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME
Sejarah Perkembangan Pencak Silat di Indonesia
Sejarah
perkembangan silat mulai tercatat ketika penyebarannya banyak
dipengruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke 14 di Nusantara.
Pada masa itu silat menjadi pelajaran utama yang banyak diajarkan di
berbagai surau atau pesantren. Bisanya latihan bela diri ini dilakukan
sebelum mereka mengaji. Sehingga pencak silat menjadi bagian tak
terpisahkan dari latihan spiritual.
Selain sebagai bagian dari
latihan spiritual, silat juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam
upacara adat berbagai suku di Indonesia. Misalnya kesenian tari randai
yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau. Suku lainnya yang
menggunakan pencak silat dalam adat tradisinya adalah Betawi. Betawi
memiliki tradisi palang pintu yaitu peragaan silat betawi yang dikemas
dalam sebuah sandiwara kecil yang diperagakan sebelum akad nikah.
Tradisi palang pintu menceritakan perjalanan rombongan pengantin pria
menuju rumah pengantin wanita yang dihadang oleh jawara (pendekar)
kampung setempat yang juga menaruh hati kepada wanita tersebut. Alkisah
terjadilah pertarungan antara jawara-jawara penghadang dengan
pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu ssaja dimenangkan
oleh para pendekar dari pengantin pria.
Bermula
sebagai bentuk bela diri dan seni tari tari rakyat, pencak silat
kemudian menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi
penjajah asing terutama dalam menghadapi penjajah Belanda. Hingga
tercatatlah berbagai pahlawan yang juga seorang pendekar seperti
Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di
Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai
Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia, yang menggunakan pencak
silat untuk mengusir penjajah.
Pencak
silat terus terus mengalami perkembangan dan memunculkan berbagai
aliran silat di berbagai daerah di Indonesia. Seperti aliran Cimande dan
Cikalong, aliran silat Merpati Putih di jawa tengah, aliran Perisai
Diri di Jawa Timur dan masih banyak lagi. Menyadari pentingnya untuk
menyatukan seluruh aliran-aliran silat di seluruh Indonesia serta untuk
lebih mengembangkan peranan pencak silat, pada tanggal 18 mei 1948
terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat
sebagai organisai silat tertua di dunia.
Atas prakarsa Eddie M. Nalapraya
yang saat itu menjabat sebagi ketua IPSI, pada tanggal 11 maret 1980
terbentuklah Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat). Acara
tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan
Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan
sebagai pendiri Persilat.
Beberapa organisasi silat di Asia:
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia.
Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia
Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura.
Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei.
Atas
jasa para pelatih-pelatih silat dari Indonesia, pencak silat juga
berkembang di Vietnam dan bahkan telah menghasilkan banyak
pendekar-pendekar tangguh. Selain itu, puluhan perguruan-perguruan silat
juga tumbuh di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi
masuk sebagai cabang olahraga dalam pertandingan internasional,
khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.
Demikian artikel tentang Sejarah Bela Diri Pencak Silat di Indonesia semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan.
Pengertian Tari – Negara indonesia memiliki budaya
dan tradisi yang sangat kaya. Sudah sepantasnya kita melestarikan setiap
warisan budaya yang bersifat positif yang merupakan warisan dari nenek
moyang.
Pelestarian budaya bangsa tersebut dilakukan dengan melihat, menikmati
suguhan pertunjukan bahkan bisa juga dengan melakukannya. Berikut
adalah pengertian tari, fungsi, unsur, jenis beserta contohnya.
Pengertian Seni Tari Menurut Beberapa Ahli
Seni tari adalah seni yang menggunakan gerakkan tubuh secara berirama
yang dilakukan ditempat dan waktu tertentu yang berguna untuk
mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Dan merupakan perpaduan
antara raga, irama, dan rasa.
Ada juga pengertian tari secara harfiah adalah suatu proses
pembentukan gerak tubuh yang mempunyai irama dan dalam penyajiannya
diiringi oleh alunan yang berlandaskan rasa dan karsa. Ada beberapa
pendapat para ahli tentang pengertian tari.
1. Soedarsono
Berpendapat bahwa pengertian tari adalah merupakan perwujudan
ekspresi jiwa manusia. Dan hal itu disajikan dalam bentuk pergerakkan
badan yang ritmis dan menawan. Sedangkan gerakan ritmis yang indah
merupakan gerakkan tubuh yang sesuai oleh irama pengiringnya sehingga
menimbulkan daya pesona bagi yang melihatnya.
2. Yulianti Parani
Pengertian tari menurut Yulianti Parani adalah merupakan sebagian
atau seluruh gerak tubuh yang bersifat ritmis baik secara individu
maupun secara kelompok. Serta dalam penyajiannya disertai dengan
ekspresi tertentu.
3. Corrie Hartong
Mengungkapkan bahwa tari merupakan desakan perasaan manusia yang ada
di dalam diri manusia. Yang mendorongnya untuk mencari sebuah ungkapan
yang berbentuk gerakkan yang ritmis. Jadi, suatu gerak dikatakan tari
apabila geraknya ritmis.
4. Aristoteles
Menurut pendapat Aristoteles adalah sebuah gerakan ritmis yang
bertujuan untuk memberikan visualisasi karakter dan kehidupan yang
dijalani oleh manusia sebagaimana mereka bertingkah laku.
Macam Macam Jenis Tari
Setelah mempelajari pengertian tari selanjutnya adalah macam macam
jenis tarian yang ada di Indonesia. Jenis jenis tarian yang ada di
Indonesia dibagi menjadi tarian tradisional, tari kontemporer, dan
tarian kreasi baru.
1. Tari Tradisional
Pengertian
tari tradisional adalah tarian yang berasal dari suatu daerah dan
merupakan tarian turun temurun sehingga menjadi budaya dari pada daerah
tersebut. Biasanya tari daerah memiliki nilai filosofis seperti
keagamaan, kepahlawanan, dan sebagainya.
Tarian tradisional terbagi menjadi tarian klasik dan tarian rakyat.
Tarian rakyat adalah tarian yang berkembang di masyarakat dan sebagai
lambang dari kebahagiaan dan suka cita. Untuk tarian rakyat ini biasanya
tidak memiliki aturan aturan yang baku sehingga tariannya sangat
bervariasi.
Untuk tarian klasik adalah tarian yang berasal dari keraton atau dari
kaum bangsawan. Tarian ini berkembang pada lingkungan atas untuk itu
bagi masyarakat kecil dilarang untuk menarikannya. Berbeda dengan
tarian rakyat tarian klasik memiliki aturan baku dan tertulis.
2. Tari Kontemporer
Tarian kontemporer adalah tarian tarian yang berkembang di Indonesia
dan tidak terpengaruh oleh unsur seni tradisional. Pada jenis tarian
ini menggunakan iringan yang lebih modern dan koreografinya sangat penuh
makna dan unik.
3. Tari Kreasi Baru
pengertian tari kreasi baru merupakan pemekaran dari seni
tradisional. Gerakkan pada tarian ini biasanya dipadukan atau
dikolaborasikan dengan tarian jenis yang lain. Biasanya pada tarian
kreasi baru digunakan sebagai ritual upacara keagamaan dan yang
lainnya.
Pada
jenis tarian kreasi baru dibedakan menjadi dua yaitu tari kreasi baru
pola non tradisi dan tari kreasi pola tradisi. Tari kreasi baru non
tradisi merupakan tarian yang tidak berpedoman sama sekali pada seni
tarian tradisional.
Namun
menggunakan pedoman aturan tari yang disesuaikan dengan pokok tari yang
akan dilakukan. Sedangkan tari kreasi pola tradisi merupakan tari yang
berpedoman pada aturan aturan pada tari tradisional.
Fungsi Seni Tari
Salah
satu fungsi tari adalah sebagai pengungkapan dan ekspresi dari sang
penari. Ini dikarenakan manusia adalah makhluk sosial hingga harus
berkomunikasi dengan pihak lain yaitu manusia lainnya dan Tuhan YME. Ada
beberapa fungsi dari seni tari yaitu:
1. Sebagai Sarana Keagamaan
Sejak dahulu didalam upacara keagamaan manusia menggunakan tari
tarian sebagai sarana komunikasi dengan tuhan. Tari biasanya digunakan
sebagai sarana keagamaan yang bersifat sakral.
Di pulau Bali masih ada tarian tarian keagamaan yang biasanya
dilakukan sebagai sarana komunikasi dengan para dewa dan leluhurnya.
Contohnya tari Kecak, Sang Hyang, Keris, dan Rajang dan dilakukan di
pura pura.
2. Sebagai Sarana Pergaulan
Tarian
pergaulan merupakan tarian yang diperuntukkan untuk menyatakan
kerukunan masyarakat. Ini dikarenakan manusia adalah makhluk sosial
sehingga sehingga membutuhkan interaksi dengan manusia yang lainnya
sehingga memunculkan suatu keakraban.
Keakraban tersebut akan muncul jika ada suatu sarana yang memadahi
salah satunya tari. Contoh tari pergaulan ini adalah tari Jaipongan,
tari Tayub, tari Adu Jago dan tari Manduda.
3. Sebagai Tontonan
Merupakan jenis tarian yang dihadirkan sebagai hiburan semata. Hampir
di setiap daerah di Indonesia memiliki jenis tarian ini. Diharapkan
setiap yang menonton tarian ini akan merasa terhibur.
Unsur Seni Tari
Setelah membahas pengertian tari, jenis dan fungsinya sekarang kita
akan membahas tentang unsur unsur yang ada pada seni tari. Didalam seni
tari tentunya memiliki unsur unsur yang ada. Berikut adalah unsur unsur
yang ada dalam seni tari:
1. Ragam Gerak
Unsur
yang paling utama didalam seni tari adalah ragam gerak. Karena yang
dilihat dalam seni tari adalah gerakkan dari penari tersebut. Gerakan
dalam seni tari haruslah memiliki nilai estetika dan keindahan yang
dibumbui dengan ekspresi dan emosi dari jiwa manusia serta harus menarik
minat dari para penikmat seni tari.
Bagian
tubuh yang sering digunakan adalah bagian atas, bagian tengah, dan
bagian bawah. Pada bagian atas terdiri atas mata, alis, kepala dan
sebagainya. Dan bagian bawah adalah pundak, lengan, pinggul dan lainnya.
Sedangkan pada bagian bawah terdiri dari kaki, lutut, dan masih banyak
lagi.
2. Pakaian
Penampilan dari seorang penari sangat berperan penting dalam setiap
penampilan para penari. Ini dikarenakan ini dikarenakan jika penari
memakai kostum yang tidak sesuai dengan tema akan terlihat aneh. Pakaian
penari harus mengandung estetika untuk mendukung seni tari yang akan
dibawakannya.
3. Iringan
Unsur iringan tidak kalah penting dari unsur diatas. Unsur iringan
adalah alunan musik yang mengiringi seni tari dalam setiap pertunjukan.
Iringan sangat mendukung dalam setiap penampilan dan membantu penari
menyampaikan pesan yang akan disampaikan. Selain itu juga menambah
keindahan dan nilai estetika untuk menarik minat para penikmat seni
tari.
Contoh Seni Tari
Setelah pengertian tari sekarang contoh dari seni tari itu sendiri.
Banyak sekali contoh contoh tari di Indonesia bahkan disetiap daerah
memiliki tarian masing masing. Tari legong berasal dari Bali, tari
Jangger dari Bali, tari Reog dari Ponorogo dan tari Saman dari Aceh.
Selain itu ada tari Piringan dari Minangkabau, tari Pendet dari Bali,
tari Nguri dari Sumbawa dan masih banyak lagi.
Itulah pengertian tari, jenis, fungsi, unsur dan contohnya. Sebagai
anak generasi penerus kita wajib melestarikan budaya yang ada di negeri
Indonesia. Terutama pada seni tari yang beraneka ragam jenis dan
fungsinya. Semoga artikel ini bermanfaat.
Pada prinsipnya siapapun boleh dan bisa jadi
Ketua dan pengurus OSIS. Hanya saja mengingat tugas dan tanggung jawab pengurus
OSIS itu berat dan cukup menyita perhatian akhirnya diadakan semacam seleksi
untuk menentukan siapa saja yang boleh dan berhak jadi pengurus OSIS. Seleksi
semacam ini memang penting karena citra baik sebuah sekolah salahsatunya
tergantung pada imej yang dibangun oleh para pengurus OSIS nya melalui
kegiatan-kegiatan yang mereka rancang dan lakukan. Di MAN Kotabaru misalnya
yang boleh jadi pengurus OSIS adalah mereka-mereka yang berstatus anak kelas XI
dengan catatan mereka sudah pernah mengikuti kegiatan kepanitiaan yang diadakan
oleh pengurus OSIS minimal sebanyak 3 kali. Diusahakan pula komposisi (jumlah dan
susunan) pengurus OSIS harus seimbang dari segi keterwakilan kelas atau jurusan
juga dari segi jenis kelamin. Artinya jangan sampai lebih banyak laki-laki
dibanding perempuannya atau sebaliknya, serta jangan pula didominasi oleh kelas
tertentu saja. Anak kelas XII sengaja tidak dilibatkan lagi dalam kepengurusan
OSIS dengan pertimbangan mereka sebaiknya lebih berkonsentrasi pada persiapan
menghadapi Ujian Nasional.
Masa kepengurusan OSIS
idealnya dimulai dari sekitar bulan September sampai ke bulan Agustus tahun
berikutnya. Pertimbangannya adalah tahun ajaran baru biasanya dimulai pada
pertengahan Juli, sedang Agustus biasanya banyak disibukkan dengan kegiatan
peringatan hari kemerdekaan RI dan pengenalan sekolah lebih lanjut (bagi siswa
baru). Sehingga pada bulan September prosesi pemilihan Ketua dan Pengurus OSIS
lebih mungkin dilaksanakan karena siswa baru pun selain sudah lebih mengenal
satu sama lain, mereka juga akan lebih mengenal siapa saja kakak kelas mereka
yang bakal menjadi calon ketua atau pengurus OSIS.
Menurut buku pedoman kegiatan kesiswaan yang diterbitkan oleh Direktorat
Pendidikan Madrasah Dirjen Pendidikan Islam Departemen Agama RI tahun 2007,
disebutkan bahwa syarat menjadi pengurus OSIS :
1. Bertaqwa kepada Tuhan YME.
2. Memiliki budi pekerti luhur dan sopan santun terhadap guru dan teman.
3. Memiliki bakat dan kemampuan sebagai pemimpin siswa.
4. Memiliki kemauan, kemampuan dan pengetahuan yang memadai tentang seni dan
tata cara berorganisasi.
5. Dapat mengatur waktu antara kegiatan OSIS dan pelajaran dengan
sebaik-baiknya.
6. Para calon pengurus dicalonkan oleh majelis perwakilan kelas.
7. Para calon pengurus memberikan pernyataan kemampuan, berpikiran jernih dan
Memiliki wawasan mengenai kondisi persekolahan.
8. Tidak duduk di kelas terakhir.
9. Khusus untuk ketua OSIS; harus memiliki pengalaman berorganisasi dan sedang
tidak duduk di kelas 1 dan 3 serta mampu menggerakkan anggota OSIS dan
berwibawa.
Dalam upaya mengenal, memahami dan mengelola Organisasi Intra Sekolah (OSIS)
perlu penjelasan mengenai pengertian dan peranan tentang Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS.
Dengan pengertian dan
peranan yang jelas akan membantu para pembina, pengurus dan perwakilan kelas
untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsinya.
A. Pengertian, OSIS, meliputi:
1. Secara Sematis
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS.
Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah. Masing-masing
mempunyai pengertian:
• Organisasi Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan
untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau
kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan
bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
• Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar
dan menengah.
• Intra, adalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti
suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang
bersangkutan.
• Sekolah, adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar secara berjenjang dan bersinambungan
2. Secara Organisasi
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh
karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain
dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
3. Secara fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di bidang pembinaan
kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai
salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaa, di sampig ketiga jalur yang
lain yaitu : Latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.
4. Secara Sistem
Apabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan
berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS
dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi
dalam upaya mencitapakan suatu organisasi yang mengadakan koordinasi dalam
upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS
sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:
• a. berorientasi pada tujuan.
• b. memiliki susunan kehidupan kelompok
• c. memiliki sejumlah peranan.
• d. terkoordinasi dan
• e. berkelanjutan dalam waktu tertentu.
B. Peranan
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi dan
peranan. Demikianlah pada OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pola beberapa
peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai suatu organisasi perlu pula
memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan, agar OSIS sebagai organisasi
tetap hidup dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan
dan perkembagan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap
eksis yaitu:
1. Sumber daya
2. Efisiensi
3. Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
4. Pembaharuan
5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
6. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen.
Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut agar OSIS selalu dapat
mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan perlu di
pahami apa sebenarnya arti, peran dan manfaat apa saja yang diperoleh melalui
OSIS tersebut.
Peranan adalah manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka
pembinaan kesiswaan. Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS
adalah: 1. Sebagai Wadah Organisasi
Siswa Intra Sekolah merupakan
satu-satunya wadah kegiatan para siswa di Sekolah bersama dengan jalur
pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan.
Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah. Wahana harus
selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan kepemimpinan,
ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpta seling berkerjasama dari
berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tindakan berfungsi lagi. 2.Sebagai
Penggerak / Motivator.
Motivator adalah perangsang
yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan
melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai
penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat
menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi
perubahan, memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan
perubahan, dan yang paling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan
bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu
meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila
OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya
sebagai motivator.